Sumbawa, PSnews – Entah setan dari mana yang merasuki benak lelaki berinisial DW (47) ini, sehingga tega mencabuli anak gadisnya sendiri sebut saja bernama Bunga yang masih berusia 15 tahun. Lelaki predator tersebut tinggal bersama keluarganya di Lingkungan Sering Ai Beta, Desa Kerato, Kecamatan Unter Iwes. Kasus pencabulan ini mulai diketahui oleh istrinya (atau ibu kandung korban) pada 06 Maret 2017 lalu. Kemudian pada hari Minggu (13/03) ibu korban kembali mendapati kejadian yang sama. Dengan terpaksa ibu korban (istri pelaku) melaporkan kasus memalukan itu ke Ketua RT setempat dan diteruskan kepada Ketua RW lingkungan setempat. Oleh ketua RW kasus itu selanjutnya dilaporkan ke anggota Bhabinkamtibmas, sehingga pelaku diamankan di rumah Ketua RW setempat. Tak lama kemudian, informasi dugaan pencabulan itu kemudian beredar, sehingga dalam hitungan menit rumah Ketua RW dipadati warga sekitar. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan dari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi segera meluncur ke TKP untuk melakukan evakuasi terhadap terduga pelaku (ayah kandung korban) ke Mapolres Sumbawa.
Kasat Reskrim Polres Sumbawa, AKP. Elyas Ericson yang ditemui wartawan Senin (13/03) membenarkan adanya kasus dugaan pencabulan itu. Kasus tersebut diketahui oleh ibu korban pada tanggal 6 Maret yang lalu. “Secara kebetulan ibu korban mendapati suainya sedang mencabuli putrinya sendiri di dalam kamar rumahnya. Sedangkan adik korban disuruh oleh pelaku mengipas mereka berdua,” ungkap Elyas.
Sebenarnya ibu korban takut melapor kejadian tersebut karena pelaku dikenal ringan tangan. Namun karena ibu korban tidak tahan dan sudah dua kali mendapati suaminya mencabuli anak kandungnya sendiri, sehingga dengan terpaksa melaporkan secara hukum.
Elyas menandaskan, pihaknya sudah melakukan visum terhadap korban dan hasilnya terdapat bekas luka di bagian kemaluannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa luka itu adalah luka lama. Pelaku juga mengakui jika dirinya pernah menyetubuhi korban pada tahun 2016. “Kasus ini masih dilakukan pemeriksaan intensif terhadap korban dan adiknya didampingi ibunya dan petugas dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumbawa,” tandas Elyas. (PSj)
Samate ne,,,kaleng beang ke asu bangke na
Asuuuu nn…roa gama mik ling rante toar ne….bangke asu nn…..
Hukum mati ..ajjah..biar nda keliaran lagi