Rektor UNSA Didorong Jadi Bacawagub NTB 2018

Sumbawa, PSnews – Meski pagelaran Pilkada NTB masih setahun lagi, namun aromanya mulai tercium di kalangan masyarakat. Sudah banyak nama tokoh yang digadang-gadang untuk menjadi bakal calon Gubernur maupun Wakil Gubernur, baik yang diusung oleh parpol politik maupun komunitas tertentu. Namun hingga kini masih bersifat perorangan, belum ada yang berani mendeklirkan diri secara berpasangan.Khusus tokoh dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat sudah ada beberapa nama yang digadang-gadang untuk bertarung di Pilkada NTB mendatang, antara lain DR KH Lalu Zulkifli Muhadli, MM, DR Zulkieflimansyah (sebagai Bacagub) dan Nurdin Ranggabarani, Johan Rosihan, Jamaluddin Malik (Bacawagub).
Bahkan banyak lagi yang ditawarkan namun belum bersedia menjadi kandidat, diantaranya Drs Rasyidi yang masih menjabat sebagai Sekda Sumbawa, DR Muhammad Ikhsan MPd yang menjabat sebagai Asisten I setda Sumbawa, Agus Patria, SH, MH yang masih aktif di Pemprov NTB dan lain-lain.

Belakangan muncul nama Prof DR Syaifuddin Iskandar MPD yang digadang-gadang untuk menjadi Bacawagub. Konon Rektor Universitas Samawa (UNSA) ini pernah ditawarkan untuk menjadi Bacawagub berpasangan dengan Ketua DPD I Golkar NTB Suhaeli. Bahkan beberapa hari lalu Suhaeli yang hingga kini masih menjabat sebagai Bupati Lombok Tengah telah menyempatkan diri untuk menemui Prof Ude (sapaan akrab Prof DR Syaifuddin Iskandar MPd) di kampusnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Prof Ude yang ditemui media ini di Kampus UNSA, Rabu (08/03/2017), membenarkan dirinya digadang-gadang oleh Kalangan Intelektual Muda Sumbawa untuk masuk dalam bursa Pilkada NTB tahun 2018 mendatang. “Ini atas desakan sejumlah komunitas. Insya Allah siap maju mendampingi siapapun cagubnya, namun tetap sambil membaca situasi perkembangan, sebab politik ini dinamis dan bisa berubah,” tegas Prof Ude.

Baginya bukan hanya siap di mulut, tapi juga harus jelas sumber daya yang dimiliki seperti basis pendukung dan lain-lain. Ia berharap elemen masyarakat bisa memberikan dukungan terhadapnya untuk maju, terlebih dukungan partai pengusung.
“Secara individu sudah ada dua pimpinan partai besar yang datang langsung menemui saya. Sejumlah tokoh juga sudah sempat menghubungi saya. Memang secara verbal para tokoh itu tidak mengutarakan langsung maksudnya, namun sinyal dan pembicaraan menjurus untuk memintanya mendampingi tokoh tersebut,”bebernya.

Ia mengutip kalimat Wakil Presiden RI, bahwa UNSA diprioritaskan menjadi perguruan tinggi negeri. “Tentunya penegerian ini menunggu dicabutnya moratorium”, ujar Rektor UNSA.

Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Hukum UNSA – DR. Lahmuddin Zuhri SH, MHum mengungkapkan, ada beberapa hal yang membuat pihaknya mengusulkan agar Prof Ude maju pada Pilkada NTB 2018. Salah satu alasannya, tokoh Sumbawa dan NTB, Prof Ude juga merProf Ude merupakan satu-satunya professor yang ada di Pulau Sumbawa.
Selain itu, ada tiga point dalam instrument politik, yakni partai politik, hasil survey dan desakan masyarakat. Dari sejumlah calon kuat yang datang menemui beliau, semuanya cocok dengan Prof Ude,” papar Lahmuddin.

Hanya saja, lanjutnya, ada satu tokoh saja yang memiliki chemistry dengan Prof Ude. Tokoh tersebut secara emosional dan secara figur sangat cocok dengan Prof Ude. Tokoh yang berasal dari pulau Lombok tersebut melirik karena masa lalu Prof Ude bersih. Artinya, meski Prof Ude berada di luar pemerintahan namun selalu memberikan ide cerdas untuk membangun pemerintahan. Namun Lahmuddin belum bersedia mengutarakan siapa nama figur Bacagub yang akan dipasangkan dengan Prof Ude tersebut.

Lahmuddin mengaku, sudah banyak masukan dan kritikan Prof Ude yang dijadikan kebijakan nasional, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia. Beberapa tahun lalu, konsep Prof Ude dalam membangun system dan mekanisme pendidikan dijadikan model oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), tutup Lahmuddin. (PSj)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment