Husni Jibril : Perbedaan Politik Sudah Berakhir

Sumbawa, PSnews – Pasca Pilkada 9 Desember 2015 lalu, masih saja ada rumor yang berkembang di tengah masyarakat tentang masih kentalnya perbedaan pandangan politik antara pasangan terpilih dengan yang kalah. Hal itu pun dinilai sangat mengganggu Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril, terutama dalam menjalankan roda pemerintahan. Sehingga dirinya meminta seluruh masyarakat untuk melupakan kegiatan yang pernah terjadi pada tanggal tersebut.

“Ini menjadi sebuah kesedihan bagi saya. Padahal saya sudah bilang, bahwa perbedaan politik ini sudah berakhir. Tanggal 9 Desember 2015 itu sudah tidak ada lagi. Kenapa di hati kita masih saja berbekas,’’ ujar Husni saat membuka Musrenbang Kabupaten di aula lantai 3 Kantor Bupati, Rabu (23/3/2016).

Husni mengaku kecewa, ada beberapa tokoh di Kabupaten Sumbawa yang diundang mengikuti kegiatan tersebut, namun tidak hadir. Padahal, dia sudah melupakan perjalanan politik pada 9 Desember lalu. Menurutnya, kehadiran para tokoh tersebut sangat penting untuk membangun Kabupaten Sumbawa kedepan. “Figur-figur, tokoh-tokoh masyarakat telah diundang. Namun karena ada perbedaan kemarin, mereka sepertinya masih tidak sepaham dengan rekan-rekan yang ada ini. Padahal kehadiran tokoh-tokoh tersebut penting untuk didengar informasinya. Bagaimana bentuk aspirasi yang muncul di masyarakat melalui Musrenbang ini,’’ paparnya.

Ia mengaku sampai saat ini masih membangun komunikasi dengan semua pihak, termasuk para kandidat Pilkada lalu. “Di ruangan saya Pak Jack Morsa datang, begitu juga Pak Saad Abdullah, sampai saya duduk di sini (acara Musrenbang) masih di SMS. Saking dekatnya kami,’’  ungkap Husni.

Dirinya berharap agar seluruh masyarakat dapat saling merangkul demi kemajuan daerah. Dalam pemerintahan saat ini, pihaknya ingin mengangkat kesejahteraan masyarakat. Sehingga masukan dari semua pihak sangat diperlukan. Salah satunya melalui kegiatan Musrenbang ini. “Persoalan perbedaan, kalau memang ada yang masih melihat itu adalah suatu kekejaman, bagi saya hal itu tidak akan terjadi,’’ tukasnya.
Ia menambahkan, dalam mengatur pemerintahan ini, Husni – Mo tengah melakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai. Dengan begitu semuanya diminta untuk bekerja dengan baik sesuai tupoksi masing-masing.

Lebih jauh Husni memaparkan, Musrenbang merupakan wujud dari implementasi nilai demokrasi dalam pembangunan secara umum dan secara khusus pada tahap perencanaan pembangunan. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini menurut Husni sangatlah penting. Karena program dan kegiatan yang muncul benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat.

“Ketika aspek ini dijalankan secara benar, maka bisa saya pastikan tidak ada fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah yang akan sia-sia karena tidak dimanfaatkan oleh masyarakat,’’ terang Husni.

Ia menilai, cukup banyak fasilitas umum yang dibangun dengan menggunakan uang rakyat. Baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, provinsi maupun APBN. Namun, fasilitas tersebut cepat rusak sebelum dimanfaatkan. “Pada era pemerintahan kami Husni Mo, kami tidak ingin terulang kejadian-kejadian seperti itu. Tidak hanya pada kegiatan Musrenbang untuk menyusun RKPD, pada tahapan penyusunan RPJM pun kami instruksikan untuk membuka ruang selebar-lebarnya bagi partisipasi masyarakat,’’ tukasnya.

Di dalam dokumen visi misi Husni Mo pada Pilkada lalu, telah disampaikan tiga prinsip yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yakni, prinsip keberlanjutan, sinergitas dan percepatan. Prinsip keberlanjutan bermakna bahwa program-program yang telah diinisiasi oleh pemerintahan sebelumnya akan dilanjutkan. Artinya, melanjutkan apa yang belum tuntas, memperbaiki apa yang masih kurang dan mempercepat apa yang dirasakan masih lambat.
“Prinsip keberlanjutan ini menjadi suatu keniscayaan mengingat bahwa produk perencanaan tahunan maupun lima tahunan yang akan kita susun masih mengacu kepada RPJP 2005-2025,’’ pungkas Husni. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment