Barapan Kebo Bisa Tingkatkan Harga Kerbau

Sumbawa, PSnews – Pelaksanaan event Barapan Kerbau di Desa Maronge, Kecamatan Maronge, Sabtu (12/09/2015) menjadi salah satu agenda Festival Moyo tahun 2015. Bupati Sumbawa – Jamaluddin Malik yang hadir dalam event tersebut mengatakan, bahwa barapan kerbau bisa menjadi salah satu yang memotivasi masyarakat.

Jamaluddin Malik
Jamaluddin Malik

Jika kerbaunya diternak dengan sungguh-sungguh, maka kerbaunya bisa lebih besar dan lebih bagus dari kerbau Itali. Pada saat yang sama, tambah Bupati, baik disadari atau tidak ada nilai tambah yang bisa diperoleh. “Misalnya kalau kerbau yang tidak dijadikan untuk Barapan, harganya berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per ekor. Tapi kalau Kerbau yang  digunakan untuk barapan dan kerbaunya bagus, nilainya bisa mencapai ratusan juta sepasang. Berarti ada nilai tambah. Ini yang kita kejar, agar masyarakat bisa mendapatkan nilai tambahnya,” kata ,” ujar Bupati Sumbawa ditemui di sela-sela Barapan Kerbau.
Dari sisi Pariwisata, menurut bupati, barapan kerbau bisa dijual jika dikemas dengan bagus sebagai destinasi wisata budaya.
Karena Sumbawa tidak mungkin bisa bersaing dengan Lombok dan Bali untuk wisata alam, sehingga harus mencari yang lain yang bisa membuat orang lain tertarik, yakni wisata adat dan budaya.

Barapan Kerbau“Harapan ke depan pariwisata menjadi salah satu komoditi yang bisa kita jual untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Tapi tidak semudah yang kita omongkan dan bayangkan. Pemda harus didukung oleh pusat, Propinsi, pengusaha dan masyarakat, butuh kolaborasi dan dukungan semua elemen masyarakat,” paparnya.

Ketua I Persatuan Barapan Kerbau Sumbawa, Ilham Mustami, di lokasi Barapan Kerbau, menyebutkan Barapan Kerbau adalah budaya yang turun temurun yang berarti doa kepada sang maha kuasa. Tradisi ini dilakukan pada saat sebelum musim tanam agar hasil panen petani berlimpah, atau juga dilaksanakan setelah panen sebagai ungkapan kegembiraan atas hasil yang dicapai.

“Budaya ini terus berkembang karena keunikan mempertandingkan kecepatan dan ketepatan,” ungkapnya.

Menurut Wakil Ketua DPRD Sumbawa ini, sebagai bentuk upaya dalam menjaga konsistensi pemeliharana kerbau, seharusnya kegiatan Barapan Kerbau menjadi event tetap kalender pariwisata nasional karena hampir semua media masa cetak dan elektronik nasional menayangkan event ini berkali-kali.

Mustakim
Mustakim

Dalam event Barapan Kerbau ini, jumlah kerbau yang dipertandingkan sekitar 352 pasang dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Jumlah ini tercatat sebagai jumlah peserta terbanyak dari event sebelumnya. “Artinya populasi yang beredar di event ini hampir 1.000 ekor. Ini menggambarkan adanya peningkatan populasi kerbau. Harapan ke depan agar hadiahnya lebih menarik,” pungkasnya.

Salah seorang pemilik Kerbau Barapan, Mustakim, mengakui adanya nilai tambah terhadap harga jual Kerbau miliknya. Awalnya harga Kerbaunya hanya di kisaran Rp 5 juta per ekor, setelah mengikuti Barapan dan kerap menjuarai Barapan di beberapa tempat, alhasil Kerbaunya pernah ditawar Rp 25 sepasang. “Pertamanya beli Rp 5 juta, sekarang Rp 25 juta sepasang. Memang sangat menguntungkan jika dijadikan Kerbau Barapan,” aku Mustakim. (PSb)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment