Sumbawa, pulausumbawanews.net – Buku adalah karya dari pemikiran seorang penulis didalamnya kita dapat menangkap banyak pelajaran berharga yang bermanfaat untuk kita. Tidak hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan, namun dengan membaca buku kita dapat membantu mengubah masa depan, serta dapat menambah kecerdasan akal dan pikiran kita.
Namun sayangnya kegiatan membaca buku akhir-akhir ini telah banyak diabaikan berbagai kalangan dengan alasan kesibukan, maupun karena adanya media yang lebih praktis untuk mendapatkan informasi seperti televisi, radio, maupun media internet.
Kepada media ini Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq mengajak kita semua untuk lebih akrab dengan Buku.
Bukan hanya karena hari ini 23 April diperingati sebagai hari Buku Sedunia sebagaiman ditetapkan oleh UNESCO, namun kita jadikan sebagai momentum untuk melihat keberadaan buku yang ada di Rumah kita, kita rawat, kita jaga dan penting untuk kita baca.
Dengan membaca kita dapat menjelajahi dunia tanpa meninggalkan rumah, bahkan dalam agamapun sangat diistimewakan sampai sampai Wahyu pertama tentang membaca. Imbuh Rafiq.
Kemudian lanjutnya, hari Buku Sedunia ini, Sekurang-kurangnya tak seheboh hari-hari lainnya yang diperingati oleh para pelajar. Padahal bagi kalangan terpelajar buku adalah simbol ilmu pengetahuan. Pepatah Latin menyebut, doctus cum libro. Orang menjadi pandai karena buku. Jangan-jangan sebagian besar kalangan terpelajar kita, belum pernah dengar Hari Buku Sedunia (World Book Day). Beber Rafiq
Bagi Rafiq yang penting masyarakat kita sudah gemar membaca dan mencintai buku, maka ada atau tidak ada Hari Buku Sedunia, tidaklah menjadi persoalan. Sebab, salah satu tujuan UNESCO, menetapkan Hari Buku Sedunia adalah untuk kampanye agar masyarakat terutama kaum muda menyenangi kegiatan membaca. .
Kemudian lanjutnya, Gambaran masyarakat kita esok hari sebagai masyarakat yang berbasis ilmu pengetahuan adalah masyarakat yang terdidik, masyarakat yang terdidik adalah masyarakat yang gemar membaca.
Di sinilah letak masalahnya. Kenyataan tidak seindah yang dibayangkan. Saat ini minat baca atau literasi masih rendah dengan Angka indeks literasi masyarakat di Sumbawa baru 5,17 persen. Dan itu bukan semata tanggung jawab perpustakaan. Peran literasi juga harus dimainkan oleh Dinas Pendidikan mengingat jantungnya pendidikan adalah perpustakaan.
Kami selaku bagian dari Pemerintahan Daerah mengharapkan dengan adanya Peraturan Bupati Sumbawa no 5 Tahun 2017 tentang Gerakan Literasi Sekolah melalui Dinas Teknis agar dapat lebih memasifkan pelaksanaannya, dengan memaksimalkan peran dan fungsi Tim Penyelenggara Literasi Sekolah baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat satuan pendidikan, sehingga pengelolaannya sesuai dengan Juknis yang telah ditetapkan. Sehingga pengembangan kreatifitas dan inovasi untuk membangun semangat belajar para peserta didik terus meningkat. Urai Rafiq.
Untuk lebih kuat, DPRD siap membangun sinergi dan ini penting dalam meningkatkan literasi juga didukung pihak legislatif, yakni DPRD Kabupaten Sumbawa yang telah menginisiasi rancang peraturan daerah (Ranperda) peningkatan gemar baca dan literasi. DPRD siap mem-back up,” pungkas Rafiq. (PSruf)