Sumbawa, PSnews – KPU Kabupaten Sumbawa telah membuka pendaftaran bagi lembaga survey pada Pilkada Sumbawa mendatang sejak 1 November 2019 dan akan berakhir pada 8 November 2020. Sejauh ini baru dua lembaga survey yang telah mendaftarkan diri.
Hal itu diungkapkan Ketua Divisi SDM dan PARMAS KPU Sumbawa – Muhammad Ali kepada wartawan Senin (27/7). Dibukanya pendaftaran bagi lembaga survey ini sudah cukup lama. Hingga kini yang sudah mendaftar baru dua lembaga yakni My Institute dan Kedai Kopi. ‘’Karena mereka mendaftar bulan Januari, jadi KPU Sumbawa sudah memberikan sertifikasi pada bulan Februari 2020,’’ ungkapnya.
Pihaknya berharap lembaga survey yang sudah mendaftar ini profesionalitas dalam bekerja. Mereka diminta untuk melaporkan hasil surveynya secara resmi ke KPU Sumbawa. Tentu dengan objektifitas sesuai hasil survey yang dilakukan di lapangan. ‘’Bagi lembaga survey yang sudah terdaftar, ketika melaksanakan survey, mohon ada pemberitahuan dan laporan ke kami. Karena dalam hal kondusifitas penyelenggaraan Pilkada ini tanggungjawab KPU Sumbawa, tentu agar tidak ada hal-hal yang terjadi nanti seperti opini-opini negatif terkait masalah penyelenggaraan Pilkada yang disebabkan oleh survey-survey yang dilaksanakan oleh lembaga survey itu sendiri,’’ tuturnya.
Ditegaskan, meski lembaga survey tersebut sudah mendaftar di KPU, namun untuk hasil sendiri bukan menjadi bagian dari KPU Sumbawa. ‘’Kami memang tidak bisa mempertanggungjawabkan hasil-hasil lembaga survey. Saya kira itu domain dari lembaga survey sendiri. Yang terpenting semua kelompok-kelompok yang berkepentingan di Pilkada itu ada semacam satu pintu dengan KPU Sumbawa. Karena spiritnya KPU Sumbawa dalam melaksanakan Pilkada dengan lembaga survey ini ada spirit yang sama yaitu meningkatkan partisipasi pemilih. Urusan hasil survey, masalah elektabilitas, popularitas siapa yang tinggi dari bakal calon untuk saat ini kami terlepas dari itu. Saya kira itu urusan perusahaan masing-masing,’’ pungkasnya. (PSg)
