Lombok, PSnews – Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB ~ Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, perbaikan rumah korban gempa Lombok akan dibangun dengan model Rumah Instan Sehat Sederhana (RISHA) yang tahan gempa. “Terbukti Risha tahan goyangan gempa di Lombok Utara dan Pidie Jaya,” ungkap Sutopo melalui akun twitternya, Kamis (23/8/2018).
Pembangunan rumah dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kini PUPR sedang giat memperkenalkan rumah tahan gempa atau Risha kepada para korban gemba bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kita sudah trainee (mahasiswa) kemarin, Sabtu Minggu sudah ada training untuk bisa mendampingi masyarakat kita sudah bikin poster-poster tentang pembangunan Risha,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat berkunjung ke Lombok.
Ia mengatakan saat ini pihaknya telah membangun 20 contoh rumah Risha di daerah yang terkena dampak gempa di Lombok. “Sekarang lagi dibangun sekitar 20 RISHA itu untuk contoh mereka termasuk poster-posternya termasuk para aplikatornya. Beberapa model, cetakan, ratusan dibikin di sana,” beber Basuki.
Ada beberapa keunggulan rumah Risha, salah satunya dapat dibangun dalam kurun waktu yang cukup singkat. Rumah Risha merupakan salah satu model rumah yang cepat dibangun dan tahan gempa. Rumah dengan model tersebut dapat dibangun dalam waktu seminggu. “Hasilnya bagus dan rapi, batu bata yang runtuh bisa dipakai lagi,” terangnya.
Selain itu, biaya pembuatannya pun relatif murah, yakni sekitar Rp 1 hingga 1,5 juta per meter persegi.
Ia menyebutkan, sedikitnya 36 ribu rumah rusak berat akibat gempa bumi yang terjadi beberapa kali di Lombok, NTB. Bahkan data tersebut belum termasuk kerusakan bangunan gempa susulan yang berkekuatan 6,9 SR pada Minggu 19 Agustus 2018 malam. (PSa)