Mataram, PSnews – Aplikasi pelaporan terintegrasi OpenSRP program generasi emas NTB (GEN) 2015 menjadi salah satu terobosan kreatif pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat. Sistem digital itu sebelumnya telah diuji coba selama 2 tahun di 2 puskesman di Kabupaten Loteng. Berkat keunggulan system itu dalam menunjang pencatatan, pemantauan dan evaluasi melalui fitur-fitur yang disedikan, kini apalikasi itu diperluas penerapannya di 100 desa.
Menandai dimulainya pemanfaatan aplikasi tersebut, dilaksanakan lounching yang dirangkai dengan press conference program generasi emas NTB (GEN)2025 di Ruang Rapat Sekda Kantor Gubernur, Selasa (2/5/2017). Hadir pada saat itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj.Erica Zainul Majdi, Sekda NTB, Dr.H.Rosiady Sayuti, Kadis Kesehatan dan perwakilan Summit.
Aplikasi ini dirancang untuk mengintegrasikan data yang biasa dikerjakan secara manual untuk ditranslate menjadi data-data digital. Sehingga menghasilkan laporan yang lebih cepat dan tepat. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari aplikasi ini antara lain dapat meningkatkan berbagai upaya seperti: efisiensi kerja petugas kesehatan, cakupan imunisasi, keberlanjutan dan kualitas pelayanan, kualitas data, ketepatan waktu intervensi pada reproduksi, ibu hamil, bayi baru lahir, kesehatan anak, serta mengurangi morbiditas pada ibu dan anak.
Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Erica Zainul Majdi menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap aplikasi yang diluncurkan hari ini. Namun istri gubernur NTB itu mengingatkan yang terpenting disamping system yang canggih itu adalah SDM yang mengendalikannya. “Paling penting bukan media catat atau aplikasi secanggih apapun yang digunakan, tetapi adalah man behind the gun, ujarnya. Seraya menegasdkan individu-individu yang mengerjakannyalah yang menjadi kunci terwujudnya data yang akurat dalam berbagai proses pengumpulan data.
Senada dengan Ketua TP. PKK Prov. NTB, Sekretaris daerah Provinsi NTB Ir. H. Rosiady Sayuti menyampaikan bahwa aplikasi ini memberikan manfaat yang besar dalam mendorong pencapaian berbagai program kesehatan di NTB, khususnya dalam meningkatkan kesehatan bagi ibu dan bayi. “ output dari aplikasi ini adalah laporan real time system pendataan dari desa terkait kondisi ibu hamil dan balita di daerah sasaran,” ujar Sekda.
Dilaporkan pula oleh perwakilan dari summit institute of development sebagai salah satu stakeholder pada program ini, bahwa OpenSRP di Indoensia hanya ada di Lombok Nusa Tenggara Barat, selain dua Negara lainnya yaitu Pakistan dan Bangladesh. ((PSbo)