Sumbawa, PSnews – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa berupaya penuhi target perolehan perikanan tangkap bagi para nelayan sebesar 55.400 ton di tahun ini. Upaya tersebut dilakukan diantaranya dengan cara menyalurkan bantuan alat tangkap dan program pembinaan pada para nelayan. Demikian disampaikan Kepala DKP Sumbawa Dirmawan yang ditemui media ini Kamis (23/03/2017).
Dirmawan memaparkan, keberadaan laut di wilayah Kabupaten Sumbawa begitu luas ditopang dengan kekayaan di dalamnya. Bila kekayaan itu dapat dikelola secara maksimal, tentu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, mengingat luas perairan laut Sumbawa sekitar 3.331,72 kilometer persegi dengan garis pantai sepanjang 982 kilometer.
Dirmawan menandaskan, tahun ini pihaknya fokus pada kinerja kunci 2017, diantaranya peningkatan produksi perikanan yang diharapkan tercapainya peningkatan produksi perikanan tangkap dan peningkatan produksi perikanan budi daya, serta peningkatan produksi garam. Selain itu, peningkatan konsumsi perikanan, peningkatan pengolahan hasil perikanan, peningkatan produksi – produksi perikanan yang dikirim ke luar daerah, ujar Dirmawan.
“Untuk perikanan tangkap diharapkan peningkatan produksinya sekitar 55.400 ton di tahun ini. Tahun lalu ditargetkan sekitar 53.000 ton dan tercapai 100 persen. Untuk tahun ini tentu kita harapkan lebih meningkat lagi dari yang sudah dicapai tahun lalu,” tegas Dirmawan.
Sedangkan untuk perikanan budi daya seperti, budi daya udang windu, ikan kerapu, bandeng, nila, karper, serta berbagai jenis ikan lainnya, diharapkan akan tercapai peningkatan produksi sebesar 695.000 ton. Begitu pula dengan peningkatan produksi garam yang ditargetkan sekitar 4.350 ton yang tersebar di berbagai lokasi seperti di Labuhan Bajo, Labuhan Kuris, Labuhan Bontong. Pasalnya kualitas garam Sumbawa tergolong bagus dan dapat diproses menjadi garam industri, garam yodium, bahkan garam farmasi, paparnya. “Demikian pula untuk pengembangan budi daya rumput laut pada beberapa lokasi seperti di sepanjang perairan Teluk Saleh, perairan Alas, dan perairan Pulau Medang yang produksinya telah lama dikirim ke luar daerah, Namun sudah banyak rumput laut yang diolah menjadi camilan secara home industry,” papar Dirmawan. (PSj)