Sumbawa, PSnews – Setelah sempat terhenti beberapa bulan, proyek pembangunan jalan SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo, Gunung Tambora) kembali dilanjutkan. Dalam pelaksanaannya proyek yang didanai dengan APBN tersebut, tidak saja membebaskan lahan warga, namun juga berdampak pada penyempitan bangunan SMP Negeri 1 Labuhan Badas. Setidaknya lima ruang kelas dan satu Musholla bakal digusur.
Kepala SMP Negeri 1 Labuhan Badas – A Rahman Semba yang ditemui Pulau Sumbawa News mengatakan, bangunan yang akan digusur tersebut berada di sebelah utara sekolah. Semua akan digusur, karena ada rencana kelanjutan jalan SAMOTA. Ia berharap kepada pihak pelaksana agar lima ruang kelas dan satu Mushollah tersebut jangan dulu dibongkar sebelum dilakukan pembangunan ruang kelas pengganti dari bangunan yang akan dirobohkan tersebut. “Kita berharap kepada pihak pelaksana jalan SAMOTA untuk tidak dulu dilakukan pembongkaran ruang kelas dan musholla, sebelum bangunan baru tuntas dikerjakan. Karena kami saat ini sangat membutuhkan ruang kelas untuk kepentingan proses belajar mengajar,’’ tuturnya.
Diungkapkan, tahun ini SMPN 1 Labuhan Badas akan dibangun 10 ruang kelas, yang anggarannya dari APBD Sumbawa sebesar Rp 4 miliar. Bangunan baru ini akan didirikan bertingkat, mengingat luas lahan sekolah yang cukup sempit. Dari 10 ruang kelas yang akan dibangun tahun ini, ada penambahan enam ruang kelas, sementara empat kelas lainnya merupakan kelas yang lama. “Itu akan dibangun di bagian depan. Ada tambahan 6 kelas dari 10 kelas yang akan dibangun,’’ terangnya.
SMP Negeri 1 Labuhan Badas merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Sumbawa yang menerapkan K13, sehingga dalam tahun ajaran baru nanti seluruh siswa harus masuk pagi. Untuk itu, penambahan ruang kelas ini sangat diharapkan, agar proses belajar dan mengajar tidak terganggu. “Kemungkinan kami akan mengurangi jumlah penerimaan siswa tahun ini karena tuntutan K13 itu semua siswa harus masuk pagi hari. Sekarang kami memiliki 20 ruang kelas dan sekarang ini masih ada yang sekolah siang. Kalau pembongkaran lima ruang kelas itu dilakukan sebelum ada pembangunan baru, maka bisa-bisa kami menerima hanya tiga kelas untuk tahun ini,’’ pungkasnya. (PSg)