Sumbawa, PSnews – Aksi penolakan oleh segelintir aktivis atas rencana kedatangan ulama besar Habieb Rizieq ke NTB mendapat kecaman dari para netizen di Grup ebook RUNGAN SAMAWA. Menurut mereka, sikap menolak tamu untuk datang bukanlah sifat Tau Samawa (warga Sumbawa) yang dikenal egaliter (ramah dengan pendatang). Apalagi yang datang adalah ulama besar yang gigih membela Syariat Islam. Apa yang dilakukan oleh segelintir aktivis itu bukanlah cerminan Tau Samawa yang berpegang pada filosofi ‘adat barenti ko sara, sara barenti ko kitabullah’ (adat yang bersendi pada syariat Islam).
Berbagai cercahan disampaikan oleh para facebooker terhadap ulah segelintir aktivis yang menggelar demo tolak kedatangan Habib Rizieq di NTB. Inilah beberapa penggalan komentar para natizen.
“Bravo FPI. Pak habib semakin difitnah oleh kaum munafikun, Insya Allah beliau semakin kuat, karena Allah selalu bersamanya. Tanpa FPI, Islam di Indonesia akan hancur. Sedangkan ada FPI aja kayak sekarang, sudah darurat kondisi Islam, apalagi sudah tidak ada FPI mungkin semakin parah,” sebut Nuna Ajj Dha mengomentari posting berita berjudul “Kedatangan Habieb Rizieq ke NTB Ditolak Segelintir Aktivis”
Komentar yang lebih keras lagi dilontarkan oleh Oci Fahrurrozy, “ulama besar ditolak, pelacur dibawa masuk, yang demo… GOBLOK”.
“Kok lebih banyak polisi jaga dibanding dengan jumlah pendemo. Yang demo persis seperti anak kecil yang berebut pentolan bakso,” ujar Ci Fahruuozy.
“Bubarkan LSM itu bikin malu,’ tandas Husain Ochi. (PSc)