Sumbawa, PSnews – Panglima TNI – Jendral TNI Gatot Nurmantyo melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumbawa pada Kamis (29/12/2016). Ia memberikan pidato ilmiah dihadapan mahasiswa UNSA yang diwisuda. Masyarakat khususnya di Kabupaten Sumbawa diingatkan akan bahaya ancaman yang dihadapi Negara saat ini, baik dari dalam maupun luar Negeri.
Dipaparkan, Pulau Masela dan Pulau Saumlaki yang kaya akan sumber daya energi memiliki jarak tempuh sekitar 2 jam dari Australia. Kedua pulau ini menjadi incaran Negara lain, dimana 1.500 pasukan marinir AS sudah stand by di Darwin – Australia. Kemudian dibagian barat Indonesia, keputusan tetap pengadilan tetap Arbitrase menolak klaim Tiongkok atas hak ekonomi di laut Tiongkok selatan yang ditandai dengan Nine Dash Line. Tapi oleh Tiongkok malah tetap mengklaim tanpa terpengaruh dan goyah dengan cara apapun.
Kemudian terkait ancama dalam Negeri saat ini adalah teroris. Hal ini pun mulai tumbuh subur. Sementara melalui teroris ini merupakan salah satu cara bagi negara lain untuk masuk ke Indonesia. Begitu pula dengan narkoba, yang juga merupakan ancaman bagi Indonesia. Dimana pada tahun 2016 ada 2 persen atau sekitar 5,1 Juta penduduk Indonesia menyalah gunakan narkoba, yang menyebabkan generasi pemuda menjadi generasi yang bodoh. ’’Persaingan ekonomi juga menjadi ancaman nyata bagi kita. Termasuk berita-berita hoax juga berpotensi untuk memecah belah persatuan bangsa,’’ tukasnya.
Dijelaskan, NKRI merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam. Sehingga Negara lain sangat menghargai Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat menjanjikan, menyebabkan negara lain menjadi iri kepada Indonesia dan ingin menguasai NKRI. Untuk itu, Ia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya Sumbawa untuk tetap waspada. ‘’Bagaimana cara mengatasi semua itu? Cara mengatasi semua itu adalah Bhineka Tunggal Ika. NKRI milik kita bersama, bukan milik perorangan maupun golongan. Mari kita bersatu padu dan bergotong royong untuk menjadi negara pemenang,’’ pungkasnya. (PSg)
