Sumbawa Tuan Rumah Kejurda IV Tapak Suci Pemuda Muhammadiyah Se-NTB

Sumbawa, PSnews – Bupati Sumbawa – Husni Djibril melalui Asisten II – Didi Darsani menyampaikan penghargaan dan selamat datang kepada seluruh atlit dan official karena mendapat kehormatan selaku tuan rumah Kejurda Tapak Suci se- NTB. Pasalnya kegiatan ini selain sebagai wahana untuk menambah pengalaman bertanding, juga menjadi upaya pembinaan bagi para atlit pencak silat untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Hal tersebut dikatakan Bupati saat membuka secara resmi Kejurda ke-IV Tapak Suci Putra Muhammadiyah Se-NTB, Senin (26/12) di Padepokan Bela Diri Koni Sumbawa.

Pembukaan Kejurda IV Tapak Suci Pemuda Muhammadiyah Se-NTB

Menurut bupati, pencak silat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang telah berkembang di mancanegara untuk bela diri, melindungi, serta mempertahankan kehidupan dari tantangan alam. Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara sejak abad ke-7 masehi. Hal itu dibuktikan dengan  keberadaan kerajaan – kerajaan besar yang memiliki pendekar dan menguasai ilmu bela diri. “Gambaran itu membuktikan, bahwa pencak silat sebagai sebuah cabang olah raga mampu memberikan banyak manfaat positif dalam kehidupan,” katanya pada acara pembukaan yang juga dihadiri Bupati Sumbawa Barat dua periode (2005-2015) – DR KH Zulkifli Muhadli SH, MM.

Ia berharap agar event ini akan muncul pesilat – pesilat handal yang nantinya dapat mengangkat reputasi daerah, sekaligus menjadi hiburan bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan minat dan kecintaan para generasi muda terhadap dunia persilatan.

Ketua Pimpinan Daerah 76 Tapak Suci Sumbawa, Muhammad Saad

Ketua Pimpinan Daerah 76 Tapak Suci Sumbawa, Muhammad Saad ketika di sela – sela pertandingan mengatakan bahwa kegiatan ini berlangsung pada 25 – 30 Desember mendatang.
Pesertanya sebanyak 252 atlit, diantaranya dari KLU 25 atlit, Lobar 30 atlit, Kota Mataram 32 atlit, Loteng 20 atlit, Lotim 50 atlit, KSB 15 atlit, Sumbawa 50 atlit, Dompu 10 atlit, Kabupaten Bima 20 atlit, dan Kota Bima 11 atlit.
“Kegiatan ini disamping sebagai olah raga juga untuk silaturahim dan memupuk moral serta akidah sesama atlit, sehingga diharapkan dapat terhindar dari pengaruh negatif seperti penyalahgunaan narkoba,” ujarnya. (PSj)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment