KPU Serap Masukan Soal Pemilu dari Berbagai Komunitas

Sumbawa, PSnews – Setelah sukses menggelar sosialisasi tentang kepemiluan di wilayah pesisir dan pegunungan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbawa pada Rabu (5/10/2016) menggelar diskusi serupa bersama sejumlah komunitas di Kabupaten Sumbawa. Seperti komunitas motor, sepeda, group musik, dan petani. Dalam diskusi tersebut, cukup banyak masukan yang diterima KPU.
Kedepan diharapkan kualitas kepemiluan baik itu Pemilu Legislatif maupun Pilkada di Kabupaten Sumbawa semakin meningkat.
Pada kesempatan itu, Khairuddin Nurdin dari komunitas petani Kecamatan Moyo Hilir menilai, kalau kegiatan Pemilu Legislatif maupun Pilkada sering dijadikan ajang perjudian oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Termasuk ada juga oknum tim sukses calon yang melakukan ‘serangan fajar’ atau membagi-baikan uang saat kampanye. Sehingga Ia membutuhkan langkah antisipasi dari semua pihak terutama KPU dalam menyikapi hal tersebut.

Sementara peserta diskusi lainnya – Amiruddin menyoroti soal wacana Pemerintah yang ingin pelaksanaan pilkada dikembalikan ke sistem yang lama. Menurutnya hal ini tidak sejalan dengan keinginan masyarakat, yang ingin memilih langsung pemimpinnya di daerah. “Masyarakat sekarang sangat mengharapkan pemilihan langsung. Apalagi yang ingin menyampaikan langsung aspirasinya kepada calon yang akan dipilih,’’ tukasnya.

Menanggapi itu, Ketua KPU Sumbawa – Syukri Rahmat didampingi Anggota lainnya seperti Sudirman, Hj Yuyun Nurul Azmi, Aryati, dan Nur Kholis menyatakan, tugas KPU memberikan pencerahan pendidikan kepemiluan kepada masyarakat. Juga menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas. Ketika masyarakat sudah cerdas, maka tidak akan terpengaruh terhadap hal apapun, terutama soal perjudian dan money politic. “Soal judi dan money politic, ini menyangkut kebiasaan oknum penjudi. Kita tidak bisa pungkiri itu. Jadi bukan aturan yang bisa menghilangkan judi itu, tapi soal iman. Praktik yang tidak cerdas seperti itu harus kita upayakan untuk dihilangkan. Sehingga kita tetap memberikan penyadaran dan pendidikan politik ke masyarakat,’’ paparnya.

Sebelumnya dalam pembukaan diskusi, Syukri juga telah membeberkan terkait penurunan tingkat partisipasi pemilih dalam setiap kepemiluan secara umum. Tidak hanya di tingkat lokal, hal ini pun terjadi di tingkat nasional. Dalam kegiatan itu, KPU mendengarkan apa yang menjadi analisa para komunitas tersebut. Seperti calon yang disuguhkan oleh Parpol dianggap belum memenuhi persyaratan optimal sesuai yang diinginkan masyarakat. Termasuk pasca terpilih, mereka menilai calon tadi itu cenderung hanya mengurus dirinya sendiri dan tim suksesnya tanpa mengurus masyarakat atau kepentingan publik.
“Apa yang menjadi harapan teman-teman tadi adalah bahwa kedepan kita berharap Parpol sebagai mesin, instrumen yang mengajukan calon baik itu Calon Anggota Legislatif, Calon Bupati, Wakil Bupati, Gubernur di tingkat Provinsi dan sebagainya, betul-betul menghadirkan calon yang berkualitas. Ada proses seleksi calon yang sistematis sesuai dengan aturan main yang diberlakukan dalam aturan Parpol atau Undang Undang Kepemiluan. Itu masukan teman-teman,’’ kata Syukri kepada wartawan usai kegiatan. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment