Sumbawa, PSnews – Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril bersama Wakil Mahmud Abdullah, menduga kondisi Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkab Sumbawa sedang ‘galau’ atau gelisah menghadapi mutasi, sehingga dalam paruh kedua perjalanan pemerintahan tahun 2016 ini realisasi belanja pemerintah cenderung melambat. Menurut Bupati hal itu diketahuinya dari hasil pantauan terhadap kinerja ASN di jajarannya belakangan ini. Kondisi ini dianggap berimplikasi pada pergerakan ekonomi masyarakat. “Sebenarnya yang saya tangkap bahwa ada kegalauan ASN. Mungkin karena dalam waktu segera Insya Allah bulan Agustus pasti terjadi mutasi. Tapi kan semestinya mereka para ASN yang galau ini sadar untuk bekerja. Tidak boleh dia melempem. Karena salah satu tolak ukur kita nanti adalah hasil evaluasi tentang kinerja mereka. Disamping hasil asesement,’’ jelas Bupati saat ditemui Pulau Sumbawa News, Kamis (21/7/2016).
Pada upacara paripurna Senin lalu, Bupati kembali mengingatkan para ASN untuk tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) dengan baik, terutama dalam mengemban amanah rakyat. Karena dalam lima bulan dirinya bersama Haji Mo menjabat sebagai Kepala Daerah, terjadi penurunan terhadap realisasi belanja pemerintah.
Lebih jauh dijelaskan, sampai akhir semester pertama tahun 2016, serapan anggaran untuk belanja langsung baru mencapai angka 22,89 persen. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 60,52 persen. Ada deviasi antara target dan realisasi yang sangat besar yakni mencapai target 37,63 persen. “Saya merasakan roda pemerintahan berjalan cenderung melambat, aktivitas pembangunan belum terasa geliatnya di tengah masyarakat. Apa yang saya utarakan tentu saja tidak berdasar pada perasaan semata tetapi juga didukung oleh data dan informasi empirik. Jika kita telisik lebih jauh, ternyata serapan anggaran belanja langsung pada semester pertama didominasi oleh belanja pegawai sebesar 30,99 persen, belanja barang dan jasa sebesar 26,53 persen, sementara realisasi belanja modal baru mencapai 17,67 persen. Lambatnya realisasi belanja pemerintah, sudah barang tentu membawa implikasi yang serius terhadap pergerakan ekonomi masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa besaran belanja pemerintah adalah salah satu kontributor dominan dalam membentuk PDRB di Kabupaten Sumbawa,’’ tutur Bupati.
Terhadap hal itu, Bupati mengaku sangat perihatin. Bahkan Ia mengaku kalau itu sengaja disampaikan sebagai bentuk early warning system atau sistem peringatan dini kepada semua ASN untuk segera melakukan pembenahan – pembenahan signifikan. “Apa yang saya sampaikan adalah bentuk evaluasi yang seharusnya dilakukan oleh pimpinan pada semua level pemerintahan. Terkait dengan permasalahan rendahnya serapan anggaran ini, saya instruksikan kepada Sekretaris Daerah untuk segera melakukan rapat evaluasi yang komprehensif untuk memetakan secara sistematis faktor penyebab terjadinya pelambatan dan menemukan solusi dari maslah yang dihadapi sehingga paling lambat pada akhir triwulan ketiga realisasi anggaran sudah menemukan titik keseimbangan dengan target yang ditetapkan,’’ pungkasnya. (PSg)