Oleh : Badrul Munir (Wagub NTB periode 2008- 2013)
Pengembangan pariwisata di Pulau Moyo tidak bisa lepas dari sosok Manambai Abdulkadir. Dialah inovator sekaligus motivator. Laksamana Madya (TNI) H. L. Manambai Abdulkadir, adalah putra Indonesia kelahiran Sumbawa.
Dia punya pengalaman lengkap di medan tempur, birokrasi pemerintahan, dan diplomat. Dia seorang disiplin dan pekerja keras. Bagi Manambai disiplin adalah kunci sukses.
“Atas dasar pengalaman panjangnya yang penuh kesan dan kenangan indah, berpetualang di banyak Taman Safari Berburu, selama bertugas sebagai Duta Besar RI di Tanzania dan negara-negara Afrika Timur, serta bentuk salah satu wujud kepedulian dan perhatiannya pada tanah kelahirannya, Laksamana Madya (AL) H. L. Manambai Abdulkadir, menggagas dan menginisiasi dibangunnya Taman Wisata Alam dan Safari Berburu di Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat” (Ranggabarani, 2012).
Manambai adalah perajurit pejuang dan pejuang perjurit. Karena kepiawaiannya menembak, sosok yang dijuluki oleh Bung Karno “Koboi dari Sumbawa” ini, tidak hanya sebagai konseptor tetapi menjadi pelaku yang turun langsung di lapangan.
Atas pemikiran dan kinerja konkritnya, pada 14 Juli 1993, Amanwana Resort dilounching secara resmi sebagai resort pertama di Pulau Moyo. Bahkan tidak tanggung-tanggung, mengusung konsep destinasi eksklusif kelas dunia. Sebuah resort eksklusif yang menjadi incaran para tokoh dan selebriti manca negara.
Kerja Manambai tidak sia-sia. Pesona daya tarik Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo, memang menakjubkan dan menyasar penjuru dunia. Tak heran jika beberapa selebriti dan tokoh dunia sekaliber Lady Diana Spencer, Pangeran Willem, Adnan Kassogi, Kenzo Takada, Mick Jagger, David Beckham dan Maria Sharapova, datang menikmati eksotisme Pulau Moyo. Belum termasuk tokoh-tokoh dunia lainnya yang luput dari incaran media karena alasan privasi.
Kini apa yang telah ditorehkan Manambai, Pulau Moyo menjadi saksi sejarah. Sebuah karya spektakuler. Melintas sekat batas negara-bangsa. Hutan pulau yang merupakan karunia Allah SWT terbukti bisa memberi manfaat besar bagi kehidupan mahluk hidup. Tidak hanya secara fisik tetapi lebih dari itu ada nilai-nilai keindahan, keteduhan dan ketenangan. Semua orang bisa punya pikiran dan gagasan, tetapi tidak semua orang mampu menarasikan pikiran dan gagasan. Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?●
(Selengkapnya bisa dibaca dalam buku “Lansekap SAMOTA Menuju Destinasi Wisata dan Ekonomi Maritim Kelas Dunia” by. BM)