Angka Pengangguran di Sumbawa Sekitar 10 Ribu Orang

Sumbawa, PSnews – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa mencatat, jumlah pengangguran di daerah setempat hampir mencapai 10.000 orang. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam menekan angka pengangguran, salah satunya dengan mengadakan pelatihan ketenagakerjaan.

Hal itu disampaikan Kadisnakertrans Kabupaten Sumbawa – Syafruddin Nur saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi pada Senin (28/1/2019), di UPTD-LLK Sumbawa. Persoalan ketenagakerjaan menurutnya sangat kompleks. Pemerintah tidak tinggal diam menyikapi persoalan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan melakukan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat yang sejauh ini belum memiliki kemampuan kerja atau belum menjadi tenaga professional. “Kita melaksanakan Pelatihan Berbasis Kompetensi ini untuk menghasilkan tenaga yang professional,’’ ujarnya.

Syarafuddin Nur

Menurutnya, cukup banyak persoalan ketenagakerjaan yang terjadi, seperti rendahnya kualitas tenaga kerja di daerah, sehingga kalah bersaing dengan pekerja lain dari luar daerah. Kemudian masih adanya serbuan tenaga kerja asing. Meski begitu, Pemerintah juga tetap berupaya untuk berpihak kepada tenaga kerja lokal yang ada, kendati belum memiliki keampuan yang memadai. “Pemerintah juga berpihak kepada tenaga kerja lokal. Makanya contoh di perusahaan tambang dan lainnya kita ada komitmen dengan perusahaan itu bahwa mereka harus rekrut sekian persen tenaga lokal untuk menjadi tenaga kerjanya. Tapi kita jangan keenakan, pada posisi non skill, pekerja kasar, tapi kita harus bisa rebut posisi yang skill-skill, bila perlu yang hight skill,’’ tukasnya.

Begitu pula persoalan upah yang masih di bawah UMK. Termasuk masih adanya PHK, sehingga menyebabkan pengangguran. Khusus di Kabupaten Sumbawa, angka pengangguran terbuka sekitar 3,8 persen. Bila dijumlahkan bisa mencapai sekitar 10.000 orang pengangguran di daerah. “Itu persoalan pertama yang kita hadapi, yakni pengangguran daripada antara lapangan kerja dengan jumlah angkatan kerja tidak sebanding, sehingga muncullah pengangguran. Persoalan pengangguran ini erat kaitannya dengan orang bekerja. Bekerja ini erat kaitannya dengan penghasilan dan kebutuhan. Lebih parah lagi, ketika kita tidak ada kerja, tidak ada penghasilan, maka persoalan sosial berikutnya adalah akan timbul adalah kasus pencurian, perampokan dan seterusnya,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment