Gubernur NTB : Tidak Mungkin Semua Keinginan Diakomodir, tapi Setidaknya Kami Datang untuk Mendengar

Sumbawa, PSnews – Gubernur NTB,  Zulkieflimansyah bersama jajarannya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa Jumat (2/11/2018). Kedatangannya disambut langsung Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril. Kedatangan Gubernur yang belum lama dilantik ini didampingi pula oleh Anggota DPRD NTB dapil Kabupaten Sumbawa – KSB – Nurdin Ranggabarani, yang bertujuan menampung aspirasi masyarakat Kabupaten Sumbawa.

Bupati Sumbawa – HM Husni Djibril dalam sambutannya mengatakan, kedatangan Gubernur NTB ke Sumbawa untuk menghimpun pendapat maupun aspirasi masyarakat. Sehingga diharap kepada masyarakat yang hadir agar dengan terbuka, lugas untuk menyampaikan aspirasinya. “Masyarakat kami sangat banyak keinginannya. Jangan ragu, apa yang diminta Insya Allah akan ditunaikan. Apalagi hadir kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang membackup beliau sebagai Gubernur. Kebetulan ada juga wakil kita dari masyarakat Sumbawa di DPRD NTB yang hadir di sini,’’ tutur Bupati.

Di tempat yang sama, Anggota DPRD NTB – Nurdin Ranggabarani menjelaskan, ini merupakan program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB untuk bertemu langsung dengan masyarakat NTB setiap Jumat. Sehingga diharap ini dapat menjadi forum yang luar biasa agar tidak ada lagi sumbatan dalam pembangunan di NTB. “Saya berharap dalam momen seperti ini, dapat menjadikan forum ini sebagai ajang silaturahim, forum saling mencerahkan. Tidak kemudian karena pada tahun politik, kemudian kita terpecah. Mudah-mudahan banyak aspirasi yang dapat kita rekam. Karena kehadiran kami adalah untuk mempersiapkan bahan penyusunan APBD 2019, yang Insya Allah pada Minggu kedua bulan ini sudah mulai masuk draftnya ke DPRD NTB. Saya berharap apa yang disampaikan masyarakat kita, khususnya untuk Kabupaten Sumbawa dapat tertampung secara maksimal dalam RAPBD 2019 mendatang,’’ paparnya.

Sementara Gubernur NTB – Zulkieflimansyah mengaku, pertemuan ini juga merupakan janji politik saat mencalonkan diri di Pilkada NTB lalu. Masyarakat menginginkan agar ketika terpilih, ia bersama Wagub NTB – Umi Rohmi tetap menyambangi masyarakat di desa maupun dusun. “Ini pertemuan yang biasa saja, kebetulan saat proses pemilihan dulu, kami sering bertemu dengan masyarakat di desa dan dusun secara langsung. Dan nampaknya masyarakat itu senang kalau didengar langsung, didatangi secara langsung, disapa di kampung halamannya sendiri. Permintaan mereka satu saja, mudah-mudahan ketika Pak Doktor jadi Gubernur, kebiasaan itu tidak boleh ditinggalkan. Dan buat saya ini bukan kewajiban, tapi jadi kebutuhan. Saya minta teman OPD ini untuk datang, karena ada pengalaman khusus yang kami temui di lapangan, ketika kita ketemu dengan orang tua kita di kampung. Banyak di NTB ini, karena sudah sepuh tidak bisa lagi keluar dari rumahnya, dan ketika kita datangi rumahnya mereka seperti kedatangan tamu agung,’’ tutur Doktor.

Diungkapkan, kegiatan kunjungan kerja ini bukan hanya di Kabupaten Sumbawa, tapi juga dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota di NTB. Pelaksanananya dilakukan setiap hari Jumat, berjumpa bersama masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya ke Pemprov NTB. “Apakah ini berlangsung selama pemerintahan kami? Saya kira tidak. Paling sekitar 6 bulan. Karena pada hakikatnya tidak banyak jauh berubah, apalagi kita punya instrumen yang namanya “NTB Care”. Itu nanti semua permasalahan bisa disampaikan ke kami melalui inovasi. Sekarang kita bisa belajar dari daerah lain yang sudah sukses menjalankan pemerintahan. Tinggal Pemerintah itu apakah Gubernur atau Bupati mau belajar apa tidak dari yang sukses itu,’’ tandas politisi asal Kabupaten Sumbawa ini.

Doktor Zul – akrabnya kembali menegaskan, kedatangannya ini bukan supaya dipilih jadi Gubernur dua periode, tapi untuk menjaring aspirasi masyarakat. “Kalau niatnya sudah tidak ikhlas, kita akan didera derita yang sangat panjang. Ini bukan hal yang kami buat-buat, tapi saya ingin saluran yang menggumpal dalam dada ini mari dibuka. Jadi Gubernur bukan jabatan yang hebat-hebat amat. Semua akan selesai. Sekarang jadi Gubernur punya kekuasaan, besok tidak menjabat lagi. Sekarang punya power, besok tidak punya power. Oleh karena itu mumpung kami diamanatkan kepemimpinan, kalau kita mampu adil dan istiqomah dalam kepemimpinan itu, jangan-jangan Allah menghadirkan syurga di dunia dan akhirat. Tidak mungkin semua apa yang masyarakat inginkan bisa diakomodir, tapi minimal kami bisa hadir untuk mendengar dan membuat program yang akomodatif terhadap keinginan bapak ibu,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment