Mataram, PSnews – Gempa berkekuatan 7.0 SR yang terjadi pada Minggu malam (5/8/2018) sekitar pukul 19.46 WITA menyebabkan berbagai wilayah mengalami kerusakan. Bahkan hingga hari Selasa (7/8/2018), menurut data sementara yang dihimpun BNPB sedikitnya 105 orang meninggal dunia dan 236 orang mengalami luka-luka. Salah seorang korban yang mengalami luka-luka adalah Suhaeli. Lelaki setengah baya ini sempat dilakukan pertolongan pertama di Rumah Sakit Tanjung Lombok setelah ditimpa runtuhan atap rumahnya yang roboh diterjang gempa dhasyat pada 7 Agustus lalu. Seusai dirawat di RS Tanjung, lantaran mengalami luka minor di bagian kaki dan bahunya, Suhaeli kemudian dibolehkan pulang. Namun pada Selasa siang Suhaeli tiba-tiba lemas dan muntah, lalu tidak sadarkan diri. Mengetahui hal itu tetangganya dengan segera melaporkan kepada petugas medis yang dikirim khusus oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) guna membantu korban gempa. Dengan sigap petugas medis langsung membawa Suhaeli untuk dirawat ke posko Tim Darurat Amman Mineral.
Lelaki berusia 55 tahun itu ditangani oleh Tania Riszkyka ~ mahasiswi Universitas Mataram (UNRAM) jurusan Kedokteran.
Lelaki korban gempa ini, bukanlah Suhaili yang menjabat sebagai Bupati Lombok Tengah yang sempat menjadi Cagub pada kontestasi Pilkada NTB yang baru lalu, tetapi Suhaeli warga Dusun Lendang Galuh Kecamatan Tanjung Lombok Utara.
Departemen Head Komunikasi Amman Mineral, mengatakan, managenent PTAMNT telah menurunkan dua tenaga dokter, dua tenaga medis dan empat tenaga emergency response team untuk menanggulangi korban gempa Lombok. Selain itu AMNT juga menerjunkan tenaga bantuan lainnya untuk membantu pengaturan logistik. “Kami juga menyediakan enam unit tenda pleton, ambulance, obat-obatan dan bantuan lainnya untuk menunjang proses penanggulangan korban gempa Lombok,” ujar Anita pada media ini Selasa petang (7/8/2018).
Saat ini PTAMNT membuka posko di Kantor Camat Pemenang Kabupaten Lombok Utara. (PSa)
