Sumbawa, PSnews – Pengerjaan ruas jalan by pass lingkar utara atau jalan Samota sempat terhenti, lantaran adanya beberapa kendala yang ditemukan. Pemerintah pun tetap berupaya melanjutkan proyek tersebut, dengan menyiapkan anggaran sekitar Rp 19 miliar di tahun ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa – L Suharmaji kepada wartawan menjelakan, pelaksanaan awal pembangunan jalan Samota sudah dimulai tahun 2014, dengan anggaran yang dikucurkan sekitar Rp 38 miliar. Pembangunan kembai dilanjutkan pada tahun 2015, dimana saat itu ada dua item yang dikerjakan yakni penanganan jalan dan jembatan. ‘’Untuk tahun 2015 jembatannya dibangun sepanjang 80 meter, dan untuk jalan sepanjang 5 kilometer,’’ terangnya.
Sementara pada tahun 2016 hingga 2017, lanjut Suharmaji, untuk pengerjaan jalan memang kosong. Namun ada anggaran untuk penanganan jembatan sepanjang 160 meter dengan anggaran Rp 84 miliar, yang saat ini masih berproses. Dimana itu merupakan jembatan pelengkung satu-satunya untuk Indoensia bagian timur. Sehingga ini dijadikan icon Kabupaten Sumbawa kedepan, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam peningaktan ekonomi masyarakat.
Lebih jauh dijelaskan, saat ini pelaksanaan pembangunan jembatan Samota ini masih menyisakan pekerjaan minor, seperti trotoar, pengecatan realing, dan lainnya. Sementara untuk pekerjaan mayor sudah tuntas semua. ‘’Mudahan dipertengahan Januari ini bisa tuntas,’’ harapnya.
Sedangkan di tahun 2018, untuk Samota ini hanya dianggarkan Rp 19 miliar. Pemda fokus untuk membuka jalur yang ada di PT Ladang Artha Buana yang tertutup sekitar 1,2 Km. ‘’Kita coba buka itu, sehingaa akses jalan itu bisa berfungsi. Untuk itu kita coba nanti di program 2019 itu tidak ada hotmix, hanya pembukaan jalur dan penimbunan,’’ pungkasnya. (PSg)
