Kementerian LHK Cek Potensi Madu di Sumbawa

Sumbawa, PSnews – Kabupaten Sumbawa kedatangan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. Untuk mengecek secara langsung potensi madu yang ada di dua Desa yakni Desa Batu Dulang Kecamatan Batu Lanteh dan Desa Pelat Kecamatan Unter Iwes yang merupakan lokasi dibawah pengawasan KPH Puncak Ngengas Batu Lanteh Sumbawa.

Kedatangan Tim pada Selasa (18/7/2017) dipimpin langsung oleh Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian LHK – Rufi’ie didampingi Kepala KPH Puncak Ngengas Batu Lanteh Sumbawa – Julmansyah.

Rufi’ei

Di Desa Batu Lanteh tim mengecek keberadaan madu hutan yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman penduduk. Tim berdialog dengan kelompok Jaringan Madu Hutan Sumbawa (JMHS) terkait potensi madu yang ada. Bahkan melihat langsung proses pemerasan madu dengan sistem tiris. Sementara di Desa Pelat, tim turun ke lokasi Sentra Pembelajaran Trigona. Di lokasi ini, tim juga berdialog dengan kelompok petani madu desa setempat.

Ditemui wartawan di sela-sela kegiatan, Direktur Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian LHK – Rufi’ie menyatakan, peninjauan ini merupakan salah satu cara pihaknya untuk memfasilitasi KPH. Selain itu juga dengan membentuk forum bisnis serta bagaimana cluster industri hasil hutan bukan kayu. Untuk di wilayah KPH Batu Lanteh sendiri, potensi yang ada adalah madu. “Di sini pengelolaannya masih terpencar-pencar, sehingga kami usahakan untuk mengintegrasikan dengan merangkul semua pihak terkait, kemudian bisa bersama-sama mengembangkan itu. Kita juga usahakan untuk menghubungkan dengan pembeli agar produksi itu tetap terjaga. Baik kuantitas maupun kualitasnya,’’ terangnya.

Berdasarkan hasil tinjauan yang dilakukan, Rufi’ei menilai potensi madu di Kabupaten Sumbawa cukup besar. Namun tidak bisa diandalkan untuk terus ada, karena masih tergantung dengan alam. Diumpamakan ketika terjadi hutan yang berkepanjangan, maka kualitas madu yang dihasilkan kurang bagus dan untuk mengambil madunya juga susah. Sehingga sudah harus dikembangkan cara agar madu itu tidak hanya didapat dari alam saja, tapi juga dengan budidaya agar produksinya bisa berkelanjutan. Sementara bagi petani madunya sendiri sudah pernah diberikan pelatihan. Karena itu, pihaknya akan memfasilitasi apa saja yang masih diperlukan. “Turun lapangan ini untuk melihat langsung kondisi di lapangan, sehingga nanti mana yang perlu disentuh. Karena potensi itu sudah dipetakan. Kalau dalam pengolahannya harus ditingkatkan, maka bagian apa yang akan ditingkatkan, ini yang sedang kami cek,’’ tuturnya.

Julmansyah

Sementara Kepala KPH Puncak Ngengas Batu Lanteh Sumbawa – Julmansyah mengatakan, dengan kedatangan Tim dari Kementerian LHK ini, pihaknya memanfaatkan untuk memperkenalkan pengembangan madu hutan dan trigona yang sudah dijalankan. “Untuk trigona sejauh ini kita masih fokus di Pelat. Itu ada sekitar 800 kotak stup dari tiga kelompok. Produksinya tergantung masing-masing stupnya. Kalau memang sudah layak panen dalam sebulan atau dua bulan, maka akan di panen, itu terus berkelanjutan,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment