Sumbawa, PSnews – Pembangunan jembatan akses kawasan strartegis SAMOTA kembali dilanjutkan tahun 2016 ini. Jembatan termegah di NTB ini akan menghubungkan Simpang Jalan Negara (SJN) Garuda dengan wilayah Tanjung menangis.
Ir. Ashari, Ka-Satker Jalan dan Jembatan Wilayah II NTB Kementerian PU-PR, ketika ditemui wartawan media ini, menyebutkan, pembangunan jembatan akses SAMOTA akan dilanjutkan tahun 2016 ini.
“Untuk tahap awal kontruksi tiang jembatan telah rampung akhir tahun 2015 , dan akan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi jembatannya,” tukas Ashari.
Jembatan tersebut, sambung Ashari, membentang diatas muara kali Labuhan Sumbawa memiliki panjang 240 meter dengan lebar 7 meter. Untuk kontruksi atap jembatan melangkung dan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 90 Miliar-Rp 110 Miliar bersumber dari dana APBN.
“Pembangunan jembatan Termegah di NTB akan dilanjutkan bertahap hingga 2017 mendatang dengan membangun jembatan ‘kembar’ di samping jembatan saat ini,” terangnya.
Menurut Ashari, proyek SAMOTA, misalnya, berikut sejumlah jembatan yang dibangun, akan menjadi salah satu daya pikat investor, karena akan membuka akses luas bagi berkembangnya berbagai sektor ekonomi. Begitu juga halnya jalan by pass SAMOTA direncanakan akan rampung pada 2017 sepanjang 34 km.
“Kami siang malam terus berjuang agar proyek-proyek besar terus mendapat perhatian dan perioritas dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Ashari berharap semua pihak, baik pemerintah daerah, tokoh masyarakat, LSM, pers dan elemen masyarakat lainnya dapat menyatukan visi untuk menyukseskan rencana besar yang sedang digagas untuk kepentingan masyarakat pulau Sumbawa. “Mari kita awasi bersama-sama, tapi dengan cara elegan. Jangan dengan cara-cara yang kontra produktif. Sebab bila kondisi daerah tidak kondusif, maka proyek-proyek tersebut bisa dibatalkan atau dialihkan ke daerah lain,” tukasnya.
“Saya tentu tidak mungkin bisa mengawasi seluruh pengerjaan proyek yang tersebar. Bila ada kekurangan pekerjaan pelaksana proyek di lapangan segera laporkan kepada kami. Kami akan tindaklanjuti dalam waktu 1 kali 24 jam. Proyek-proyek itu diaksanakan sesuai aturan yang ada dan tetap diaudit BPK secara berkala,” pungkasnya. (PSd)
Nusa Tenggara Barat akan membangun dan memberikan perhatian khusus pada pengembangan kawasan-kawasan investasi potensial lain di antaranya Samota menyusul pengembangan Mandalika. Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memulai proses pengisian air perdana atau impounding Bendungan Teritip per 31 Juli.