Bale Berdaya Picu UMKM Berjaya

Sumbawa, pulausumbawanews.net – Geliat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tujuh kecamatan di wilayah Kabupaten Sumbawa dalam setahun terakhir, kian menggelora. Tahun 2024 merupakan momentum lahirnya Program Bale Berdaya, kolaborasi strategis antara PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dan KUMPUL yang berupaya mendorong perekonomian lokal secara berkelanjutan. Kehadiran Bale Berdaya ini memicu semangat para pelaku UMKM untuk bisa berjaya dalam bisnis.

Lebih dari 100 UMKM yang tersebar di tujuh kecamatan, meliputi Kecamatan Sumbawa, Lantung, Lenangguar, Lunyuk, Moyo Hulu, Orong Telu dan Ropang, telah merasakan dampak nyata dari program ini.

Peningkatan Kapasitas UMKM

Setelah mengikuti program Bale Berdaya di tahun 2024, omzet rata-rata peserta melonjak hingga 100,2%. Tidak hanya itu, legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikasi Halal berhasil mereka dapatkan. Hasil membanggakan ini menjadi penyemangat para pelaku UMKM untuk membuka jalan mereka ke pasar yang lebih luas.

Kemitraan, Akses Pasar dan Pendanaan

Setelah sukses di 2024, Bale Berdaya kini memasuki tahap berikutnya. Di tahun 2025 ini, Bale Berdaya fokus untuk membangun dan memperkuat jaringan kemitraan, membuka peluang akses pasar, serta akses pendanaan, agar produk UMKM dapat merambah ke kancah nasional, bahkan internasional.

Tahun ini, lebih dari 100 pelaku UMKM lokal dari berbagai sektor, mulai dari pengrajin hingga petani kembali bergabung untuk mewujudkan cita-cita perekonomian lokal yang mandiri dan berkelanjutan. Enam mentor dan investor tingkat nasional akan turut bergabung untuk membimbing peserta. Selain itu, pemerintah daerah, korporasi, perusahaan rintisan (startup) hingga lembaga keuangan mikro juga akan turun bahu membahu untuk memicu keberhasilan program Bale Berdaya.

Bale Berdaya adalah program pengembangan UMKM yang digagas oleh AMMAN sebagai bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Fokus PPM ini adalah untuk mendukung pengembangan kewirausahaan di Sumbawa agar mampu tumbuh menjadi usaha menengah. “Kami berharap UMKM Sumbawa yang ikut dalam program Bale Berdaya semakin tumbuh mandiri dan berkembang menjadi roda penggerak perekonomian lokal, nasional, bahkan internasional,” kata Vice President Social Impact AMMAN, Priyo Pramono saat memberi sambutan pada acara Festival Bale Berdaya di Lapangan Pahlawan Sumbawa Besar, Sabtu (16/8/2025).

Dari kiri : Mega Prawita, Priyo Pramono, dan Syarafuddin Jarot

Pada kesempatan yang sama, Mega Prawita, Managing Director KUMPUL memaparkan, selama lima bulan ke depan, para peserta Bale Berdaya akan mendapatkan pendampingan dari Residence Buddy, pemuda daerah yang diberdayakan dan dilatih khusus untuk mendampingi pertumbuhan UMKM di tiap kecamatan. Program Bale Berdaya juga diperkuat oleh mentoring intensif dari pakar berpengalaman di industri guna mendapatkan praktik terbaik dalam menyusun strategi bisnis yang matang. Sehingga pada acara Festival Bale Berdaya, para peserta sudah siap untuk mempresentasikan dan mempromosikan produk unggulan, serta model bisnis mereka. “Bersama AMMAN, kami berkomitmen untuk terus mendukung UMKM Unggulan Sumbawa untuk tumbuh melalui pendampingan yang menyeluruh dan akses ke jaringan yang lebih luas. Dengan kolaborasi ini, kami yakin UMKM Sumbawa bisa semakin maju, bahkan hingga ke pasar nasional dan internasional,” papar Mega Prawita.

Dukungan penuh dari berbagai pihak dan semangat para peserta menunjukkan bahwa program seperti Bale Berdaya perlu terus diadakan dan diperluas dampaknya. Bale Berdaya adalah contoh nyata bahwa niat baik yang didukung dengan kolaborasi dan eksekusi yang tepat mampu membawa perubahan nyata.

Tampak Bupati Sumbawa bercengkrama dengan Pelaku UMKM di ajang Festival Bale Berdaya

Dukungan terhadap program ini datang dari Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP. “Saya sangat mengapresiasi program bale berdaya yang diinisiasi oleh AMMAN Mineral. Program Bale Berdaya ini relevan dengan visi misi kami sebagai Kepala Daerah. Program ini merupakan prioritas pemerintah daerah,” ujar Jarot saat ditemui seusai membuka acara Festival Bale Berdaya di Lapangan Pahlawan Sumbawa.

Menurut Jarot, Bale Berdaya telah menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita ini, dengan produk-produk UMKM yang berpotensi menjadi ikon Sumbawa. Tantangan utama UMKM di Sumbawa adalah permodalan, teknologi, keberlanjutan usaha dan pemasaran, dimana Bale Berdaya telah memberikan pendampingan yang signifikan. “Pemerintah berkomitmen untuk mendukung upaya pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan Bale Berdaya, terutama dalam menjembatani akses permodalan dan pemasaran. Produk UMKM akan diprioritaskan dalam acara-acara pemerintahan, baik untuk konsumsi maupun souvenir,” tandasnya

Bupati menyampaikan apreasiasinya kepada pihak AMMAN melalui program bale berdaya ini. Program ini bukan hanya fokus pada pengembangan produk, tapi juga legalitasnya, izin usaha, sertifikasi halal, hingga kelayakan produk untuk pasar modern, baik nasional maupun internasional.

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan, apa yang dilakukan pada program Bale Berdaya ini, sejalan dengan program prioritas pemerintah daerah. Kedepan, program pemberdayaan UMKM seperti Bale Berdaya akan diperluas ke kecamatan- kecamatan lain, mengingat UMKM adalah motor penggerak ekonomi rakyat. “Potensi Kabupaten Sumbawa itu cukup besar, sehingga dengan model seperti ini, kita bisa lebih cepat mengembangkan UMKM lokal,” ungkapnya.

Peluncuran Bale Berdaya 2025

Bale Berdaya secara resmi diluncurkan pada 20 Maret 2025 yang lalu, melalui acara Bale Berdaya Temu Sinergi yang bertempat di Kantor Bupati Sumbawa. Acara tersebut menjadi wadah bagi para pihak yang terlibat untuk berkenalan dan mempererat silaturahmi serta kolaborasi strategis. Para peserta diajak untuk mengikuti workshop tentang strategi pemasaran digital dan pengelolaan keuangan usaha, bahkan diperkenalkan dengan para mentor berpengalaman dari berbagai bidang, serta berbagi pengetahuan melalui sesi Bale Talks yang membahas topik-topik seperti literasi hukum, akses pendanaan dan strategi pengembangan bisnis. Acara peluncuran ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dan mitra yang berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Kabupaten Sumbawa. Bahkan salah satu marketplace terbesar di Indonesia, TikTok Shop by Tokopedia percaya dengan potensi yang dimiliki oleh UMKM Unggulan Sumbawa, dan ikut serta mendukung program Bale Berdaya dengan menambahkan berbagai pelatihan untuk penguatan marketing dan penjualan online melalui inisiatif local business empowerment. “TikTok Shop by Tokopedia sangat mengapresiasi dan mendukung program AMMAN, Bale Berdaya, yang sejalan dengan tujuan kami untuk meningkatkan akses edukasi, membuka peluang ekonomi, dan membantu tumbuh kembang UMKM–dalam hal ini di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat–di era digital,” ujar Vonny Susamto, Director of Tokopedia and TikTok E-commerce.

Vonny menyebutkan, program ini mencakup onboarding UMKM ke platform TikTok Shop hingga pelatihan pengembangan bisnis online yang komprehensif. UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB Indonesia, yaitu lebih dari 60%. Maka, untuk mendorong peran signifikan UMKM dalam perekonomian nasional, kami akan terus berkolaborasi dengan mitra strategis melalui berbagai inisiatif, seperti Bale Berdaya bersama AMMAN, untuk mendorong kemajuan UMKM serta pertumbuhan ekonomi digital,” jelas Vonny.

Beberapa Pengakuan Pelaku UMKM Bale Berdaya

Nur Aini

Salah seorang pelaku UMKM binaan Bale Berdaya Amman Mineral, Nur Aini, menyampaikan terimakasihnya kepada Bale Berdaya Amman Mineral. Sebelumnya, kata Nur Aini, ia merintis usaha sebagai Owner Kopi Racik Marga (Kocimar) sejak tahun 2022 dengan produksi 1 kilogram perbulan dan berjalan hingga tahun 2023. Namun sejak dirinya bergabung dalam UMKM binaan Bale Berdaya tahun 2024, produksinya terus meningkat pesat menjadi 25 kilogram perbulan. “Alhamdulillah berkat program Bale Berdaya ini, produksi Kocimar meningkat pesat. Semua itu tidak terlepas dari materi yang diberikan oleh para mentor Bale Berdaya, mulai dari Pembukuan, Packing, legalitas hingga pemasaran produk, kami terbantukan,” ungkapnya.

Haniansyah Saputra

Haniansyah Saputra, pelaku UMKM dari Kecamatan Lunyuk mengungkapkan, program bale berdaya ini sangat membantu usahanya dalam menjual madu, mulai proses produksi, branding, hingga pemasaran. “Berbagai manfaat kita mengikuti program Bale Berdaya, antara lain, selama mengikuti pelatihan tatap muka program Bale Berdaya, kita mendapatkan pengalaman dan pemahaman yang bermanfaat dalam membangun usaha, diantaranya mendapatkan pemahaman tentang perlunya legalitas usaha guna mendapatkan kepercayaan pasar atau konsumen. Mendapatkan pemahaman tentangan pentingnya membuat analisa usaha menggunakan SWOT, dan pentingnya mengetahui serta menentukan pasar bagi produk usaha saya. Mendapatkan penjelasan dan pemahaman terkait perlunya manajemen keuangan yang baik guna mengevaluasi usaha agar bisa menjaga keberlangsungan usaha kita. Pemahaman akan pentingnya membuat produk yang berkualitas, membuat brand produk dan membranding produk usaha kita, sehingga dapat dikenal dan menarik minat pelanggan,” beber Haniansyah Saputra saat diwawancarai media ini seusai mengikuti acara “Stakeholders Update Bale Berdaya” di Kantor Bupati Sumbawa, Senin (4/11/24).

Ia menyebutkan merek produk madunya adalah Yamo. “Yamo berasal dari bahasa Sumbawa yang berarti “lya“. Forest honey yang berarti madu hutan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa madu tersebut madu asli yang berasal dari hutan Sumbawa tepatnya di Kecamatan Lunyuk,” ujar Haniansyah.

Dalam proses produksi madu Yamo, lanjut Haniansyah, yakni dengan menggunakan metode tiris, dimana unsur kebersihan dalam proses pasca panen menjadi salah satu faktor yang dianggap penting. “Produksi madu dengan menggunakan metode tiris ini jauh lebih higienis dibanding metode peras,” jelas Haniansyah.

Fitriani

Fitriani, Owner Bale Seafood Sumbawa, salah satu UMKM di Kecamatan Sumbawa yang berfokus pada olahan ikan. “Nama “Bale” berarti rumah dan “Seafood” adalah hasil laut yang menjadi produk unggulan usaha kami,” jelas Fitriani

Ia menerangkan, produk olahan ikan segar memiliki risiko tinggi, tanpa dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang memadai. Dengan berbagai tantangan yang ada, Bale Seafood kemudian beralih ke produk olahan ikan kering yang lebih stabil dan tahan lama.

Dituturkan, pada tahun 2021 menjadi titik balik bagi Bale Seafood. “Dengan penuh keyakinan, kami mengikuti berbagai pelatihan dan melengkapi izin usaha, mulai dari NIB, PIRT, NPWP hingga sertifikasi halal. Bahkan tak lupa juga mendaftarkan hak cipta
logo dan merek “Bale Seafood,” paparnya.

Dan di tahun 2024 ini, lanjut Fitriani, Bale Seafood Sumbawa mulai mengikuti kegiatan Bale Berdaya, sebuah program yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumbawa melalui kegiatan pemberdayaan UMKM yang adaptif dan berdaya saing. “Kami yakin, setiap langkah yang kami tempuh insya Allah akan membawa usaha kami semakin maju,” ujar wanita cantik asal Labuhan Jontal Kecamatan Plampang yang berdomisili di Lingkungan Kebayan Kecamatan Sumbawa ini.

Berbagai jenis produk Bale Seafood, diantaranya olahan ikan jenis Lemuru yang dibumbui dengan asam jawa dan garam racikan khas Sumbawa, ikan asin belah, ikan kering kepilak, ikan teri, ikan bage dan lain-lain.

Fitriani mengaku, melalui program Bale Berdaya ini, pendapatan & omzet mengalami peningkatan sebesar 30 hingga 80%.

Adapun kapasitas produksi sebanyak 180-225kg/bulan (4-5box). Akses pemasaran, supermarket dalam kota Sumbawa Besar, pengiriman antar provinsi.

Manfaat bale berdaya bagi Fitriani, antara lain, dapat memahami Standard Operating Procedure (SOP) dalam produksi, pengembangan skill & pola pikir kewirausahaan, pendampingan strategi bisnis yang tepat, pemahaman lebih dalam tentang analisa pasar dan konsumen serta bimbingan manajemen keuangan yang lebih teratur. (PSa)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment