Pengembangan Industri Manufaktur Berbasis Mineral Logam Akan Mendukung Program Hilirisasi Mineral Tambang

Jakarta, PSnews – Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (“Amman Mineral”) Rachmat Makkasau hadir sebagai pembicara dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) pada Jumat, 3 Mei 2019, di Jakarta. Acara yang mengambil tema “Outlook dan Challenges: 10 tahun Hilirisasi Industri Mineral dan Batubara Indonesia” menghadirkan beberapa narasumber baik dari pemerintah di lingkup Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta para pelaku usaha di sektor pertambangan.

Pada paparannya Rachmat Makkasau mengatakan, dalam mengembangkan hilirisasi diperlukan keterlibatan pemerintah dalam pengembangan industri manufaktur berbasis mineral sehingga proses industrialisasi akan dapat berjalan dengan lebih baik serta memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan ekonomi negara, karena fasilitas peleburan dan pemurnian logam hanyalah pemungkin atau enabler ke arah industrialisasi.

Lebih lanjut Rachmat mengatakan, ada banyak tantangan yang harus dihadapi pelaku sektor pertambangan dalam melaksanakan program peleburan dan pemurnian; misalnya kebutuhan investasi yang besar, penyiapan lokasi dan infrastruktur pendukung, termasuk produk sampingan dikarenakan keekonomian proyek yang marginal. “Hal ini memerlukan peran besar pemerintah untuk terus bersinergi dengan para pelaku usaha termasuk memberikan keringanan pajak terkait pembangunan dan operasinya,” terangnya.

Amman Mineral Nusa Tenggara saat ini masih terus melakukan pembangunan fasilitas pemurnian logam dan tembaga berkapasitas 1.3 juta ton konsetrat per tahun yang berlokasi di Benete Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. “Saat ini, proses desain teknik dan rekayasa awal atau Front End Engineering Design (FEED) masih terus dilakukan oleh Outotec, Finlandia,” pungkas Rachmat Makkasau. (PSar)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment