Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sumbawa Menurun

Sumbawa, PSnews – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa mencatat angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) tahun 2017 mengalami penurunan. Hal ini, berdasakan hasil evaluasi yang dilakukan Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa – H Naziruddin kepada wartawan Kamis (14/9/2017) mengatakan, perbandingan AKI tahun ini dengan tahun sebelumnya menurun di angka 3 kasus. Sebelumnya, pada 2015 lalu sebanyak 10 kasus dan 2016 sebanyak 7 kasus. ‘’Dari hasil audit yang dilakukan dokter dan tenaga kesehatan sepanjang rekaman yang ada di tahun 2017, jumlah AKI sebanyak tiga kasus,” ujar Naziruddin didampingi Kasi Kesehatan Keluarga – Hj. Ummi Kalsum.

Untuk AKB, jumlah keseluruhan mencapai 66 kasus pada 2016. Terdiri dari45 kasus kelahiran yang usianya 0 sampai 28 hari atau neonatus. Kemudian bayi yang usianya hingga satu tahun sebanyak 21 kasus. Sementara untuk tahun ini jumlah AKB sebanyak 11 kasus. Penyebab terjadinya AKB dikarenakan ketika lahir, berat badan bayi sangat rendah. Dimana bayi tersebut lahir dengan berat di bawah seribu gram. Bayi dengan kondisi seperti ini memang sangat sulit untuk bertahan hidup dan kebanyakan bayi tersebut lahir secara prematur. Hal itu pun tidak lepas dari sang Ibu ketika mengandung melakukan aktivitas dan pekerja berat. ‘’Hal ini diakibatkan karena sang ibu yang melakukan kerja berat. Dan kondisi sang ibu yang kurang kuat mempengaruhi kandungan. Petugas lapangan kami juga selalu melakukan kunjungan terhadap ibu-ibu hamil,’’ ungkapnya.

Untuk menekan AKI, pihaknya melakukan pemberian obat dan vitamin kepada ibu hamil secara rutin. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Pasalnya, AKI terjadi akibat perdarahan yang dialami oleh sang ibu. Meski persalinannya berjalan normal, namun tiba-tiba terjadi perdarahan terhadap sang ibu. Hal inilah yang paling ditakuti oleh para petugas medis di lapangan. ‘’Kami selalu meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayan kesehatan. Khususnya untuk para bidan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pelatihan, seminar dan bimbingan tekhnis ke puskesmas. Dengan tujuan agar para bidan bisa memberikan pelayanan berkualitas, bermutu dan sesuai standar operasional,’’ pungkasnya. (PSg)

Komentar

comments

Shares

Related posts

Leave a Comment