Makassar, PSnews – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini tengah serius meningkatkan penggunaan transportasi publik. Untuk itu, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) selaku instansi terkait, melakukan study banding ke Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang bisa dikatakan lebih baik dalam hal penererapan maupun pengelolaan transportasi umum, baik berbasis online maupun konvensional untuk masyarakatnya.
Saat bertandang ke Dinas Perhubungan Sulsel di Makassar, Ary Purwantini selaki Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi NTB mengatakan, dalam rangka ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga NTB terutama dalam hal transportasi. Tak hanya itu, disini (Makassar, Red) kata Ary-karibnya perempuan berjilbab ini disapa, pihaknya juga bisa belajar terkait permasalahan yang dihadapi Dishub Sulsel sebelum tercapainya keberhasilan dalam pengelolaan transportasi baik berjenis online maupun konvensional. “Kami ingin lebih banyak belajar di Sulsel-Makassar ini,” ujarnya kepada media ini di Makassar, Senin (17/04).
Mengingat persoalan di NTB khususnya Kota Mataram sebagai Ibu Kota Provinsi, hingga saat ini masih menggunakan transportasi konvensional dan beberapa sudah mulai merambah menuju ke jenis online. Seperti bemo/mobil kuning-angkutan umum di Kota Mataram kini perlahan mulai senyap. “Nah yang kami inginkan bagaimana transportasi umum baik online ataupun konvensional di NTB ini bisa seimbang. Taxi kan sekarang sudah mulai online dan ada juga angkutan umum yang sifatnya konvensional. Pada dasarnya kami ingin bagaimana transportasi ini bisa ditata atau dikelola baik secara bersama dan seimbang. Untuk itu, kami perlu langkah-langkah antisipasi dan solusinya, karema tidak menutup kemungkinan transportasi di NTB akan terus berkembang,” kata Ary menjabarkan maksud dan tujuan kunjungan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, H M Ilyas Iskandar menyambut baik dan hangat atas maksud dan tujuan kunjungan Pemprov NTB untuk berkunjung serta berencana mengadopsi soal trik pengelolaan transportasi dari wilayahnya. “Walaupun pengelolaan transportasi kami disini sudah bisa dikatakan baik. Tapi tetap saja kami ingin terus lebih baik dan dapat belajar bersama-sama,” ujarnya sembari menyambut dan berterimakasih atas kunjungan Pemprov NTB ke Sulsel dalam berbagi pengalaman soal transportasi.
Ia menerangkan, bahwa di Sulsel khususnya di Makassar kini sedang menggeliatnya transportasi angkutan umum berbasis online seperti Gokar, Grab, Gojek dan lainnya. Disisi lain, angkutan konvensional juga menjadi fokus perhatian pihaknya untuk diseimbangkan lagi. “Ada dua opsi sebenarnya yang kami hadapi soal angkutan disini yaitu online dan konvensional. Online memang terbilang murah/mudah dan fasilitasnya lebih lengkap dari konvensional. Untuk itu, kami memberikan arahan khususnya konvensional agar bisa membuat aplikasi berbeda sendiri atau memilih untuk bergabung. Kalaupun bergabung kita akan mengatur penyesuaian tarifnya,” jelasnya.
Adapun point yang harus diprioritaskan, lebih jauh dijabarkan Ilyas yakni untuk persoalan pengelolaan transportasi pihaknya lebih memfokuskan diri pada jalinan koordinasi/komunikasi dengan pihak terkait antara lainnya pengusaha, pekerja-sopir angkot biru (pete-pete sebutan angkota di makassar) dan kepolisian.
Selain itu pula, dari sisi pembinaan pihaknya menghimbau agar selalu mengedepankan rasa aman dan nyaman bagi penumpang/masyarakat. Sehingga, diharapkan angkutan baik jenis online maupun konvensional yanh ada diwilayah Sulsesl khususnya Makassar dikenal akan ciri khas tersebut. “Harus senyum, ramah, tutur sapa yang sopan dan santun. Pola mengemudi juga harus baik. Kami juga menekankan agar kenyamanan dan keamanan lebih diprioritaskan dalam mengembangkan kesan baik transportasi disini,” ucap Ilyas sembari menambahkan, bahwa trik jitu dalam persoalan tergantung pada nawaitu. Selain itu, koordinasi atau komunikasi harus selaras dan tetap terus terjalin. Sehingga apa yang diharapkan bersama dapat diwujudkan.
Sekedar diketahui, bahwa dalam kunjungan ini selain Dishub NTB, Pihak DPRD NTB turut serta mengambil peranan yakni diwakili langsung oleh Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi. Ia menyebutkan, bahwa trik atau solusi memang harus dibarengi kerjasama dan kekompakkan. Sehingga suatu maksud dan tujuan bisa direalisasikan. “Sangat baik. Kuncinya ya itu tadi kebersamaan. Komunikasi atau koordinasi dengan pihak terkait harus tetap terjalin baik. Sehingga segala sesuatunya bisa diatasi ketika menuai persoalan,” ujar seraya menyebutkan, “Kalau sudah kompak, Insya Allah tidak ada masalah. Kalaupun ada pasti bisa terlselesaikan dengan baik dan cepat,” demikian singkat pria asal Bima-NTB ini. (PSbo)