Sumbawa, PSnews – Bupati Sumbawa HM Husni Djibril meminta kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) agar selektif menyalurkan bantuan terhadap kelompok ternak. Bupati khawatir ada kelompok ternak yang fiktif, yang hanya ada ketika ingin mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
Permintaan ini disampaikan Bupati pada Kepala Disnakeswan Talifuddin yang baru sehari dilantik, saat memberi sambutan pada acara kontes ternak di Desa Jorok Kecamatan Utan, Rabu (12/10/2016).
“Saya kira ini menjadi perhatian Pak Kadis untuk selektif betul dalam menilai kelompok-kelompok yang ada,’’ pinta Bupati.
Informasi yang diterima Bupati, cukup banyak kelompok ternak fiktif yang hanya muncul ketika ingin mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Namun setelah apa yang diinginkan didapat, dalam artian realisasi ternak sudah diberikan, maka kelompok tersebut pun hilang. Sehingga hal ini yang harus diwaspadai. “Ini harus betul-betul sesuai dengan aturan. Banyak betul kelompok ternak yang hanya ada pada waktu minta bantuan saja. Tapi ketika bantuan sudah keluar, kelompoknya pun hilang. Ya syukur-syukur sapinya tidak hilang, kerbaunya tidak hilang. Tapi biasanya dua-duanya hilang,’’ ujar mantan Anggota DPRD Provinsi NTB ini.
Meski demikian, kata Bupati, Kepala Dinas jangan menutup ruang bagi masyarakat di Kabupaten Sumbawa yang ingin membuat kelompok-kelompok ternak. Itu tidak masalah yang penting memiliki keanggotaan yang jelas, program jelas, serta lainnya. Hal ini dianggap penting agar kemudian bagian-bagian yang menjadi kepedulian Pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten, Pemprov maupun Pusat, betul-betul tersalur kepada kelompok yang benar-benar ada. Itu menjadi pengawasan Kadis yang baru,’’ tandasnya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat jika sungguh-sungguh ingin eksis di sektor peternakan, maka bentuklah kelompok yang permanen. Bukan sekedar kelompok yang hanya ada ketika ingin mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
“Buatlah kelompok yang betul-betul permanen, kelompok yang wajar dan bisa dapat ditoleransi untuk dapat diberikan bantuan. Jadi bukan sekedar untuk mendapat sapi, mendapat kerbau, kemudian membuat kelompok, lalu hilang,’’ pungkasnya. (PSg)