Sumbawa, PSnews – Kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya aksi pencurian ternak lewat jalur laut, tetap harus dilakukan. Keberadaan Tim Terpadu harus diintensifkan. Bahkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa pun sudah memetakan lokasi rawan pencurian dan penyelundupan ternak.
Kepala Disnakeswan – Syafruddin Nur yang ditemui Pulau Sumbawa News mengungkapkan, belakangan ini kasus penyelundupan ternak sudah mulai jarang terdengar. Meski demikian masyarakat harus tetap waspada. Termasuk terhadap aksi pencurian ternak melalui jalur laut.
“Ada beberapa lokasi yang rawan dari aksi pencurian ternak, antara lain, di bagian selatan Sumbawa ada di Kecamatan Lunyuk, bagian utara di Desa Limung Kecamatan Moyo Utara, wilayah barat Desa Labuhan Burung Utan, serta di perbatasan Sumbawa bagian timur atau Kecamatan Tarano,” papar Syafruddin Nur.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Disnakeswan Sumbawa telah berkoordinasi dengan semua pihak. Baik itu dengan Pemerintah Daerah lain, termasuk dengan Tim terpadu yang telah dibentuk, seperti dari pihak Polairut, TNI, kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas), serta lainnya. “Kita terus meningkatkan kerja tim ini. Terutama di jalur laut akan terus dipantau supaya pengawasannya lebih kuat,’’ tandasnya.
Untuk memaksimalkan pengawasan di wilayah laut, pihaknya berharap adanya tambahan sarana pendukung, salah satunya kapal atau perahu berkualifikasi khusus. Selain itu, keterlibatan pihak lain seperti masyarakat juga sangat diharapkan untuk membantu petugas dalam melakukan pengawasan.
Sebelumnya, masalah kewaspadaan terhadap aksi pencurian ternak ini juga sudah dibahas dalam rapat Forkopimda Sumbawa. Dimana Dandim 1607 Sumbawa Letkol. Arm. Sumanto meminta masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya aksi pencurian ternak. Disini, pihaknya bersama Polisi mengaku siap untuk menjaga keamanan wilayah. Titik rawan yang ditekankan terkait pencurian ternak ini ada di wilayah pesisir pantai karena pelaku menjalankan aksinya melalui jalur laut. (PSg)